Masjid Air Mata di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), memiliki daya tarik luar biasa berkat arsitektur yang unik dan sejarah yang kaya. Berikut adalah enam fakta menarik tentang masjid yang dikenal dengan sebutan Masjid Batu Merah ini.

1. Perpaduan Arsitektur Flores Timur dan Arab

Masjid Air Mata merupakan contoh sempurna dari harmoni antara budaya lokal dan luar. Desain arsitekturnya menggabungkan elemen khas Flores Timur dengan sentuhan gaya Arab, menciptakan kesan eksotis yang memukau setiap pengunjung.

2. Sejarah yang Tertanam Sejak 1806

Masjid ini dibangun pada tahun 1806, menjadikannya salah satu masjid tertua di Kupang. Keberadaannya menjadi simbol penting dalam sejarah penyebaran Islam di wilayah tersebut dan merupakan bagian integral dari perkembangan kota Kupang.

3. Pusat Kegiatan Suku Soge

Masjid ini juga dikenal sebagai Masjid Batu Merah, yang menjadi pusat bagi masyarakat adat Suku Soge. Suku Soge adalah komunitas yang awalnya datang sebagai pendatang dari pulau-pulau lain dan banyak yang bekerja sebagai nelayan. Masjid ini menjadi titik pertemuan mereka untuk beribadah dan berkumpul.

4. Lantai Pasir Laut yang Unik

Saat pertama kali dibangun, lantai masjid terbuat dari pasir putih yang diambil langsung dari tepi pantai Laut Maluku. Penggunaan pasir laut ini menambah keunikan masjid, memberikan nuansa alami yang memikat serta menciptakan suasana spiritual yang berbeda.

5. Peran Penting dalam Penyebaran Islam

Sebagai salah satu masjid tertua di Kupang, Masjid Air Mata memainkan peran penting dalam penyebaran agama Islam di wilayah ini. Melalui masjid ini, banyak umat Muslim yang belajar dan berkembang dalam ajaran agama di wilayah yang mayoritas beragama Kristen.

6. Simbol Kerukunan Umat Beragama

Masjid ini juga menjadi simbol kerukunan umat beragama di Kupang. Masyarakat yang terdiri dari berbagai latar belakang agama dan budaya hidup berdampingan dengan damai di sekitar masjid, menunjukkan semangat toleransi dan saling menghormati.

Masjid Air Mata: Saksi Bisu Perpaduan Budaya dan Sejarah Masjid ini tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi saksi perjalanan sejarah, simbol pertemuan budaya, dan kerukunan antarumat beragama. Perpaduan antara tradisi lokal Flores Timur dan pengaruh luar menciptakan identitas unik bagi wilayah Kupang yang patut dijaga dan dilestarikan.