TANGERANG — Menjelang Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah, permintaan hewan kurban di Kota Tangerang diperkirakan meningkat tajam. Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang mencatat bahwa kebutuhan hewan kurban tahun ini bisa mencapai 17.000 ekor. Angka ini naik sekitar 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Lonjakan Permintaan Jelang Iduladha

Kepala DKP Kota Tangerang, Dadi Budaeri, mengatakan bahwa peningkatan ini sudah terlihat sejak awal Mei 2025. Permintaan di pasar  mulai melonjak. Ia menyebutkan, pada tahun 2024 lalu, permintaan mencapai sekitar 15.500 ekor. Tahun ini naik menjadi sekitar 17.000 ekor. Hewan yang dibeli terdiri dari sapi, kambing, dan domba.

“Permintaan meningkat karena kondisi ekonomi masyarakat mulai pulih pasca pandemi. Kesadaran berkurban juga meningkat,” ujar Dadi dalam keterangan persnya, Selasa (21/5).

Persiapan Pemerintah dan Pengawasan Ketat

DKP bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan instansi terkait untuk menyiapkan berbagai langkah antisipasi. Langkah-langkah itu meliputi pemeriksaan kesehatan hewan, kelayakan kandang, dan sertifikasi dokter hewan.

“Pengawasan kesehatan hewan kurban menjadi prioritas utama kami. Ini untuk memastikan hewan yang dijual bebas dari penyakit seperti PMK (Penyakit Mulut dan Kuku),” tambahnya.

DKP juga akan menerjunkan tim dokter hewan ke lapak-lapak penjualan. Pemeriksaan akan dilakukan di 13 kecamatan yang ada di Kota Tangerang.

Peningkatan Lapak dan Harga Jual

Jumlah lapak penjualan hewan kurban juga meningkat. Tahun ini diperkirakan ada lebih dari 350 titik penjualan. Para pedagang sudah mulai membuka lapak sejak pertengahan Mei. Mereka memperkirakan puncak penjualan akan terjadi satu minggu sebelum Iduladha.

Harga hewan kurban pun mengalami kenaikan. Untuk kambing, harga berkisar antara Rp2,5 juta hingga Rp5 juta per ekor. Sedangkan harga sapi mulai dari Rp18 juta hingga Rp30 juta, tergantung berat dan kualitasnya.

Kesimpulan

Permintaan hewan kurban yang meningkat di Kota Tangerang menunjukkan pemulihan daya beli masyarakat. Pemerintah setempat terus memastikan hewan yang dijual dalam kondisi sehat dan layak konsumsi. Masyarakat diimbau untuk membeli  dari tempat yang sudah mendapat pengawasan dinas. Hal ini penting agar proses penyembelihan berlangsung aman dan sesuai syariat.