
Kuningan, Jawa Barat – Kopi asal lereng Gunung Ciremai kini menorehkan prestasi membanggakan. Produk lokal yang berasal dari Kabupaten Kuningan, Jawa Barat ini berhasil menembus pasar internasional dan mulai diekspor ke sejumlah negara di Eropa dan Timur Tengah.
Keunggulan Kopi Ciremai yang Menarik Perhatian Dunia
Kopi yang ditanam di kawasan lereng Gunung Ciremai memiliki cita rasa khas yang membedakannya dari kopi daerah lain. Dengan ketinggian di atas 1.200 meter di atas permukaan laut, kondisi tanah yang subur serta iklim yang mendukung membuat biji kopi tumbuh dengan kualitas premium.
Jenis kopi yang banyak ditanam di wilayah ini adalah Arabika dan Robusta, yang diolah menggunakan metode fermentasi alami maupun honey process. Hasilnya adalah rasa kopi yang memiliki karakteristik unik: kombinasi rasa fruity, aroma bunga, serta aftertaste yang lembut dan tidak terlalu pahit.
Dukungan Petani dan Pemerintah Daerah
Kesuksesan kopi Ciremai menembus pasar luar negeri tak lepas dari peran aktif para petani kopi yang terus meningkatkan kualitas produksi. Mereka dibekali pelatihan dari berbagai lembaga, baik pemerintah daerah, LSM, maupun swasta, dalam teknik budidaya, panen, hingga pascapanen.
Pemerintah Kabupaten Kuningan juga turut mendukung promosi kopi lokal dengan mengikutsertakan para pelaku UMKM kopi dalam pameran nasional dan internasional. Selain itu, pembentukan koperasi petani turut membantu dalam konsolidasi produksi dan pemasaran.
Ekspor Perdana dan Tujuan Negara
Ekspor perdana kopi Lereng Ciremai dilakukan pada awal tahun ini dengan tujuan negara seperti Belgia, Arab Saudi, dan Jepang. Dalam satu kali pengiriman, sekitar 1 ton green bean kopi diberangkatkan dari Kuningan. Permintaan dari luar negeri pun terus bertambah seiring promosi yang gencar dilakukan lewat media sosial dan platform e-commerce internasional.
Dampak Ekonomi bagi Masyarakat Lokal
Keberhasilan ekspor Kopi asal lereng Gunung Ciremai ini memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal. Harga jual kopi petani meningkat drastis dibandingkan sebelumnya. Selain itu, banyak pemuda desa yang mulai tertarik kembali mengelola kebun kopi keluarga karena melihat potensi besar dalam komoditas ini.
UMKM lokal juga mulai berkembang, dengan produk olahan kopi seperti cold brew, kopi bubuk kemasan, hingga kafe tematik yang menyuguhkan kopi asli Ciremai.
Harapan dan Langkah Selanjutnya
Ke depan, para pelaku usaha kopi di Kuningan berharap agar pemerintah terus memberikan dukungan, terutama dalam hal legalitas ekspor, sertifikasi produk organik, serta promosi berkelanjutan. Harapan lainnya adalah agar kopi Ciremai bisa menjadi identitas daerah yang membanggakan di kancah global.