
Pohuwato, Sulawesi – Tambang emas ilegal di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, kembali menelan korban jiwa. Insiden berdarah ini terjadi pada Minggu malam, 8 Juni 2025, saat sekelompok penambang terlibat bentrokan dengan aparat keamanan yang hendak menertibkan aktivitas penambangan liar tersebut. Kerusuhan tak terhindarkan, menyebabkan beberapa orang tewas dan belasan lainnya mengalami luka-luka.
Kronologi Bentrokan yang Menelan Korban
Kericuhan bermula ketika petugas gabungan dari kepolisian dan TNI mendatangi lokasi tambang emas ilegal di Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, untuk melakukan penertiban. Petugas menyita alat berat dan membubarkan para penambang. Namun, sebagian warga menolak untuk dihentikan dan melawan. Bentrokan pun pecah, melibatkan senjata tajam dan lemparan batu.
Dalam kerusuhan tersebut, beberapa warga dilaporkan tewas di tempat akibat luka tusukan dan hantaman benda tumpul. Sementara itu, aparat kepolisian juga mengalami luka-luka, dan beberapa kendaraan dinas rusak berat akibat amukan massa.
Identitas Korban dan Penanganan Medis
Data dari RSUD Pohuwato menyebutkan, setidaknya empat korban jiwa telah teridentifikasi, semuanya adalah penambang lokal berusia antara 20 hingga 35 tahun. Selain itu, 13 orang lainnya masih dirawat intensif akibat luka-luka serius. Pihak keluarga korban mulai berdatangan ke rumah sakit, sementara penjagaan di lokasi kejadian diperketat.
Pemerintah Daerah dan Aparat Bertindak Tegas
Bupati Pohuwato, Saipul Mbuinga, mengutuk keras kejadian ini dan menegaskan bahwa tambang ilegal merupakan ancaman bagi keselamatan masyarakat dan lingkungan. “Kami mendukung penuh tindakan tegas aparat, tetapi kami juga menuntut investigasi menyeluruh atas jatuhnya korban jiwa,” ujarnya dalam konferensi pers.
Pihak kepolisian telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki penyebab pasti bentrokan dan apakah ada pelanggaran prosedur dari aparat yang bertugas. Beberapa provokator diduga telah ditangkap untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Seruan Penghentian Aktivitas Tambang Ilegal
Aktivitas tambang emas ilegal Pohuwato memang telah lama menjadi masalah serius. Selain merusak lingkungan, tambang liar juga menjadi sumber konflik sosial. Pemerintah daerah bersama aparat berjanji akan menutup total semua jalur distribusi bahan tambang ilegal dan mengedukasi masyarakat mengenai bahaya penambangan tanpa izin.
Lembaga swadaya masyarakat (LSM) lingkungan dan hak asasi manusia pun angkat bicara, mendesak agar pendekatan yang digunakan bukan hanya represif, tetapi juga solutif, seperti program alih profesi dan bantuan ekonomi bagi para penambang.