
Trump Kecam Kedua Pihak Akibat Melanggar Gencatan Senjata
Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, melontarkan kritik keras terhadap Iran dan Israel. Ia menuding keduanya melanggar gencatan senjata di Timur Tengah.
Dalam pernyataannya yang dirilis pada Selasa (10/6/2025), Trump menyebut kedua negara tidak menghormati perjanjian damai. Ia mengatakan kesepakatan itu telah dibangun lewat proses diplomasi panjang, yang melibatkan Amerika Serikat dan mitra internasional.
Trump menyebut pelanggaran ini sebagai “penghinaan besar” terhadap upaya perdamaian. Ia menyalahkan para pemimpin Iran dan Israel atas meningkatnya kekerasan di kawasan tersebut. Menurutnya, tindakan ini hanya akan memperparah penderitaan warga sipil. Ia juga menilai krisis ini merusak kepercayaan antarnegara.
Gencatan Senjata Dilanggar di Beberapa Titik Panas
Gencatan senjata diumumkan pada awal Mei 2025. Kesepakatan itu dimediasi oleh PBB dan Uni Eropa. Tujuannya adalah meredakan konflik antara militer Israel dan kelompok pro-Iran di Gaza serta Lebanon Selatan.
Namun, sejumlah laporan dari pemantau HAM menyebutkan adanya pelanggaran. Serangan udara terjadi di wilayah perbatasan. Beberapa ledakan bahkan menewaskan dan melukai puluhan warga sipil.
Iran dituduh mendukung serangan milisi Hizbullah ke arah Israel utara. Sementara itu, Israel dilaporkan melakukan serangan balasan ke sejumlah titik di Suriah dan Lebanon. Kedua pihak saling menuduh sebagai penyebab utama kekacauan terbaru ini.
Reaksi Internasional dan Seruan untuk Gencatan Kembali
Sejumlah negara besar menyerukan agar kedua pihak segera menahan diri. Uni Eropa, Rusia, dan Tiongkok meminta Iran dan Israel kembali mematuhi gencatan senjata.
Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, menyatakan keprihatinannya. Ia memperingatkan bahwa konflik ini bisa meluas menjadi perang regional berskala besar.
Trump juga menegaskan bahwa jika terpilih lagi sebagai presiden, ia akan mengambil langkah tegas. Ia berjanji mencegah konflik ini menyeret dunia ke dalam ketegangan baru.
Kesimpulan dan Dampak yang Dikhawatirkan
Pelanggaran gencatan senjata ini menandakan kegagalan diplomasi. Ketegangan antara Iran dan Israel bisa membahayakan stabilitas kawasan.
Trump memanfaatkan momen ini untuk mengkritik kebijakan luar negeri pemerintahan saat ini. Ia juga memperkuat posisinya menjelang pemilu mendatang.
Jika konflik terus berlanjut, dikhawatirkan akan berdampak ke negara-negara tetangga. Potensi krisis pengungsi dan kerusuhan sosial makin terbuka. Dunia kini menanti langkah konkret dari para pemimpin untuk menghentikan kekerasan dan memulihkan perdamaian.